mungkin aku belum tau siapa dirimu, mungkin aku belum mengenalmu begitu jauh dan mungkin aku belum mengetahui semua sifat, sikap dan tingkah lakumu.
tapi aku selalu mencoba mendekatimu untuk mengathui semua yang ada pada dirimu, aku selale berusaha agar kamu bisa merubah semuanya dan bisa terbuka kepada ku.
tahap demi tahap aku lalui, jujur aku mulai lelah bahkan aku mencoba untuk mundur tapi aku selalu berusaha dan mencari cara supaya kamu bisa merubah semua yang ada pada dirimu.
ternyata dengan adanya sebuah perjuangan dan semangat dari ku, aku berhasil menaklukan dia, dia mampu merubah sedikit sifat buruknya dan memperbaiki sifatnya demi sedikit walaupun aku tau butuh waktu dan proses yang sangat lama tapi aku tidak pernah putus asa untuk memberi saran atau masukan untuk dia dan hingga akhirnya pun kami menjadi dekat dan saling mengetahui karakter masing-masing.
namun, aku belum mengetahui dia seperti apa? :0
hari demi hari telah berlalu dan kami tetap seperti ini, aku dan kamu sama-sama saling gengsi, tapi kamu mampu mengungkapkan yang sebenernya dialami oleh dia. sampe akhirnya aku dan kamu sama-sama merasakan adanya rasa nyaman. kamu mengatakan bahwa kamu "merasa nyaman dengan aku dan berharap agar aku tidak mundur" dan dia akan membuktikan sesuatu untukku entah kapan? yang pasti aku selalu menunggu moment itu.
selama 2 minggu kami lost contact dan aku mulai merasakan adanya kejenuhan di dalam diriku, bosan bahkan ingin sekali aku mundur tetapi aku selalu ingat semua perkataanmu.
bukan nya aku tak percaya semua omonganmu, dan bukannya aku ingin mundur lalu menghindar dari mu. aku hanya ingin menanti sebuah ucapan mu yang telah kau lontarkan kepada ku. aku hanya ingin meminta kepastian darimu, agar tidak ada yang tersakiti satu sama lain jika memang kau hanya ingin mempermainkan diriku saja lebih baik kamu menjauh dan melupakan semua yang terjadi seolah-olah tidak terjadi apapun diantara aku dan kamu.jika memang semua ucapan mu benar dan kau bisa membuktikan semuanya kepadaku, ternyata kamu memang benar-benar serius kepada ku, aku ingin sekali rasanya mundur dan menghilang dari kamu, tapi rasanya tidak mungkin. kenapa? karena aku merasakan ada sebuah penantian yang harus aku tunggu, mungkin kah aku harus menunggu mu? dan mungkin kah ini adalah sebuah teka-teki dan itu semua jawaban nya ada di kamu.
rasa nyaman yg membuat aku merasa ingin selalu dekat dengamu, sebuah keyakinan mu yang membuat aku ingin selalu bertahan untukmu.
apakah kamu juga merasakan hal yang sama dengan aku? dan apa mungkin aku harus merasakan jatuh dengan penantian yang tertunda :'''(
bersamamu aku merasa kan kesal, bosan, dan emosi. apa maksud dibalik semua yang aku rasakan? mungkinkah aku merasakan fallen in love ?????
mungkin untuk saat ini aku harus menunggu keyakinan dari kamu dan mungkin untuk saat ini aku harus lebih hilangkan rasa aku ke kamu sedikit demi sedikit agar nanti terbiasa tanpa kamu. kalo memang nanti jodohku adalah kamu aku yakin pasti bakal di ketemukan lagi ko, yakin itu? untuk sekarang aku harus lebih biasa saja ke kamu dan anggep kamu teman seperti yang lain nya :(
nantikan season selanjutnya yaaaaah guys :) bakal gimana nih menurut kaliaaaan :))) selamat membacaa yaah!!!!
Selasa, 04 November 2014
Jumat, 01 Agustus 2014
Cinta Telat Mikir
Gue agit, gue sekolah di sma bina bangsa.
Ketika gue masuk sekolah hari selasa, di kelas ada seorang
cewek cantik yang ga gue kenal duduk di depan gue.
Dia duduk sama temen gue ivi, gue langsung terpanah sama seorang cewek yang duduk di depan gue.
Dia duduk sama temen gue ivi, gue langsung terpanah sama seorang cewek yang duduk di depan gue.
"itu cewek cantik banget, siapa tuh van?" bilang
gue ke ivan, temen gue waktu smp dan
sampai masuk sma.
"anak baru itu, kemarin baru masuk" ambil buku dan
pulpen
gue langsung kaget, karna gue kemarin gak masuk
"gue gatau, cantik banget loh sumpah"
"lah lo ini cewek mulu, dengerin noh guru ngomong"
menulis catatan
yang di ucapin guru.
"lah lo ngapain nyatet? kan di suruh dengerin"
"gue nulis apa yang lagi guru ucapin, maklumlah gue
sering lupa" memukul kepalanya sendiri dengan pulpen yang di pegang
"oh..iya lupa gue, tapi lo tau kaga cewek yang depan
ini?"
"itu fani" masih nulis
"kok lo kenal?"
"dia temen ade gue" masih tetep nulis
"ade lo si novi?"
"iya si novi, dia itu tetangga deket rumah gue"
"Oh.. Tetangga lo"
Guru nyamperin gue.
"agit ivan! ngobrolin apa kalian?" sambil mukul
meja depan gue
"e...e..eengga pak" kaget,ketakutan campur aduk
perasaan gue
"kamu berdua, berdiri di depan!" nunjuk gue terus
nunjuk ke depan,
semua murid di kelas hening
"mati gue" dalem hati
"depan kelas ini pak?" tanya ivan
"iya depan situ!"
Ivan berdiri dan jalan kedepan, gue pun ikut kedepan bareng
ivan
"seumur-umur selama gue sekolah belum pernah berdiri di
depan kelas,
depan temen-temen lagi" berbisik pelan ke ivan
"gue juga sama git" jawab ivan
"agit ivan! kalian berdua berdiri di situ sampai
pelajaran bapak selesai!"
pak dadan kembali duduk
"gara-gara lo ini nanya mulu!" ivan ngambek sama
gue, haha
Bel pun berbunyi, pelajaran pak dadan pun selesai
"iya udah sebagai tanda maap ,gue traktir makan di
kantin"
"wah lo pasti ada maunya juga?" tanya ivan
"nanti gue tanya-tanya iya tentang fani" ketawa
pelan
"tuh kan gue bilang apah, iya udah nanti di kantin kita
bahas"
Sesampainya di kantin gue pesen bakso sama abang bakso
"bang bakso 2"
"pedes?" ambil mangkuk 2
"pedes bang, yang satu lagi engga"
"bakso 2 pedes, yang 1 lagi engga? berarti 3?"
ambil 1 buah mangkuk lagi, gue pun berdiri
"iya enggalah bang, maksud saya 1 pedas dan yang 1nya
engga! jadi semuanya 2 porsi" gue duduk lagi, abang bakso ngurangin
mangkuk satu
"pedesnya pake sambal?" gue berdiri lagi
"astaga bang, pedes pake tomat! iya pake sambal, masa
iya tomat" gue duduk lagi dengan rasa kesal dari ujung kaki ke ujung
kepala
"oh.. iya-iya, ehhh..?" abang bakso nengok ke gue
lagi, dengan rasa kesel gue bilang aja
"apa lagi bang? lama-lama gue bakar juga ini"
abang bakso nengok ke gue lagi
"jangan atuh, nanti saya cari duitnya gimana?"
Engga lama dateng fani sama ivi, temen kelas gue
"agit ivan, boleh gabung?"Fani duduk di samping
gue, dan ivi duduk di sebelah ivan
"aduh si fani duduk samping gue lagi, mampus"
bisik dalam hati, salah tingkah langsung gue
"boleh-boleh, buat bidadari apa sih yang engga?" Ivan
berdiri
"ah lo kaya apaan aja" Gue minum air di depan gue
"bang bakso 1 pedas 1 lagi engga" Fani manggil
abang bakso
"ini baksonya, iya ok" Ambil bakso pesenan gue dan
kembali buatin bakso pesenan fani dan ivi
Ivi liat gue "git lo belum kenal kan sama fani?"
Fani senyum sama gue, rasanya kaya mimpi di senyumin cewek cantik
Fani senyum sama gue, rasanya kaya mimpi di senyumin cewek cantik
"iya ge kenalan tuh" Ivan nyuruh gue kenalan sama
fani
"iii..iya" gue salah tingkah di tempat
"kenalin gue fani, gue pindahan dari sma pratama" fani
ngulurin tangan ke gue sambil senyum manis, sumpah jarang-jarang gue salaman
sama cewek cantik
"gggg.."
Ivan mukul meja "dragg"
"ggue.. Agit, gue agit" kaget gue ivan mukul meja
"apaan sih lo van?"
"apaan sih lo van?"
"abisnya lo kaya orang gagu gitu, lo lagi ga sakit
kan?" Ivan berdiri
"iya enggalah van, kalo gue sakit gue pasti di rumah sakit bukan di kantin" gue lepasin tangan gue sama fani
Gue gatau kalo gue itu lagi jatuh cinta haha, tapi nyokap gue bilang kalo sekolah udah main cinta-cintaan itu namanya cinta monyet.
Lah guekan manusia bukan monyet, haha pribahasa saja :D
"iya enggalah van, kalo gue sakit gue pasti di rumah sakit bukan di kantin" gue lepasin tangan gue sama fani
Gue gatau kalo gue itu lagi jatuh cinta haha, tapi nyokap gue bilang kalo sekolah udah main cinta-cintaan itu namanya cinta monyet.
Lah guekan manusia bukan monyet, haha pribahasa saja :D
Langganan:
Komentar (Atom)